Fungsi dan Peran Sosiologi
A.
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk
Individual
dan Sosial
1.
Kata “individu” mempunyai makna yang
berbeda dengan individualisme dan individualis.
Individualisme
adalah paham yang mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan
masyarakat atau negara. Individualis adalah sikap yang mementingkan diri
sendiri.
Kata
“individu” dalam konsep manusia sebagai makhluk individu berasal dari kata
Latin “quod est in se indivisum, ab
aliis vero divisum”. Artinya, tidak terbagi-bagi dalam dirinya sendiri,
tetapi terpisah
2.
Menurut Aristoteles, manusia pada
kodratnya adalah makhluk sosial. Dia tidak akan memperoleh keutamaan dan
menjadi baik jika dia tidak mempunyai teman dan terasing dari masyarakatnya.
Menurutnya, manusia harus hidup dalam masyarakat.
3.
Gejala sosial adalah
peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik secara
individu maupun secara kelompok. Suatu peristiwa atau proses disebut gejala
sosial karena perilaku oleh individu yang terlibat di dalamnya saling terkait.
4.
Gejala sosial antara lain mencakup
gejala ekonomi, gejala
politik, gejala budaya dan gejala moral.
5.
Gejala sosial berbeda dengan gejala
alam. Gejala-gejala alam adalah peristiwa-peristiwa yang berlangsung di alam
dan bukan karena perbuatan manusia secara langsung. Misalnya, gempa bumi,
meletusnya gunung berapi, dan banjir.
6.
Ada berbagai karakteristik gejala
sosial. Di antaranya adalah sebagai berikut.
a)
Gejala sosial sangat kompleks.
b)
Gejala sosial beranekaragam.
c)
Gejala sosial tidak bersifat
universal.
d)
Gejala sosial bersifat dinamis.
e)
Gejala sosial tidak mudah dimengerti.
f)
Gejala sosial kurang objektif.
g)
Gejala sosial bersifat kualitatif.
h)
Gejala sosial sulit diprediksi.
7.
Jenis-jenis gejala sosial,
menurut Pitirim A. Sorokin, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Gejala
sosial religius.
b. Gejala
sosial ekonomi.
c. Gejala
sosial politik.
d. Gejala
sosial hukum.
8. Menurut Norman Blaikie, ada tiga tingkatan
gejala sosial yaitu sebagai berikut.
a. Gejala
sosial mikro terjadi pada individu-individu dalam kehidupan sosial sehari-hari.
b. Gejala
sosial meso terjadi pada organisasi, masyarakat, massa dan gerakan sosial.
c. Gejala
sosial makro terjadi dalam entitas sosial yang lebih besar, seperti
lembaga-lembaga multinasional.
B.
Fungsi dan Peran Sosiologi dalam
Mengkaji Gejala Sosial di Masyarakat
1.
Istilah ‘sosiologi’ pertama sekali
digunakan oleh Auguste Comte (1798-1857). Comte menyatakan bahwa
sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam dan
tidak berubah-ubah.
2.
Pitirim A. Sorokin menyatakan
bahwa sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala-gejala sosial. Misalnya,
antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, serta
masyarakat dan politik.
3.
Istilah sosiologi berasal dari bahasa
Latin dan Yunani. Asal katanya adalah socius dan logos. Socius
(bahasa Latin) berarti kawan tetapi dalam arti luas masyarakat. Sementara
itu, logos (bahasa Yunani) berarti kata atau berbicara. Dengan demikian,
ilmu sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
4.
Tokoh pertama yang meletakkan
sosiologi sebagai sebuah ilmu adalah Emile Durkheim.
5.
Metodologi sosiologi, menurut
Durkheim, menggunakan konsep bebas nilai (value free).
Menurut konsep ini, seorang sosiolog dalam melakukan penelitian terhadap
masyarakat perlu melakukan batasan antara objek yang diteliti dan peneliti.
Dengan demikian, hasil penelitian yang diperoleh dapat bersifat objektif.
6.
Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan adalah sebagai berikut.
1. Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi tidak spekulatif dan
hanya menggunakan akal sehat.
2. Sosiologi
bersifat teoretis. Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari
hasil-hasil observasi.
3. Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk
berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki,
memperluas, dan memperhalus teori-teori lama.
4. Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi tidak mencari baik buruk
suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Itulah
sebabnya para sosiolog tidak bertugas untuk mengomentari dan menilai baik
buruknya tingkah laku sosial suatu masyarakat.
7. Dalam mempelajari masyarakat sebagai
objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya pada hal-hal berikut.
• hubungan
timbal balik antara manusia satu dan manusia lainnya;
• hubungan
antara individu dan kelompok;
• hubungan
antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya; dan
• proses yang
timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.
8. Kegunaan
Sosiologi bagi masyarakat adalah sebagai berikut.
1.
Pembangunan. Sosiologi berfungsi untuk memberikan data
sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian
pembangunan.
2. Penelitian.
Dengan penelitian, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial
yang baik. Dari data yang dihasilkan dari penelitian sosiologis, para pengambil
keputusan dapat menyusun rencana penyelesaian suatu masalah sosial seperti cara
untuk mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masalah pengangguran.
9. Peran Sosiolog di
masyarakat adalah sebagai berikut.
1.
Sosiolog sebagai ahli riset
2.
Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
3.
Sosiolog sebagai praktisi
4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik:) :) :)
0 Komentar