A. Arti kegagalan
1. Suatu usaha yang belum mencapai hasil yang kadang kala membuat orang kecewa dan putus asa.
2. Ketidakberhasilan atau tidak tercapainya suatu usaha yang telah
diperjuangkan.
3. Tidak mencapai tujuan.
B. Hal-hal yang menyebabkan kegagalan
1.Terbatasnya kemampuan yang dimiliki.
2. Kurangnya persiapan diri dalam mengusahakan sesuatu.
3. Kemalasan yang menghinggapi dalam diri manusia.
4. Kurangnya mawas diri.
5. Harapan atau cita-cita yang tidak sesuai dengan keberadaan diri.
C. Sikap-sikap menghadapi kegagalan
Ada macam-macam sikap dalam menghadapi kegagalan antara lain :
Sikap menerima artinya
menerima kegagalan yang dialami.
Sikap ini dilatar belakangi oleh pemikiran:
a. kegagalan adalah sukes yang tertunda.
b. Tuhan memiliki kehendak / rencana lain dengan
kehendak manusia.
c. Ujian dari Tuhan terhadap tekat dan
kesetiaannya terhadap cita-cita atau harapannya
D. Dampak positif dari sikap menerima kegagalan adalah :
1. Masih memiliki harapan besar bahwa ditengah-tengah kegagalan masih ada keberhasilan.
2. Selalu bersyukur meskipun mengalami kegagalan.
3. Terus berusaha dan berjuang untuk dapat mencapai sukses.
2. Sikap menolak kegagalan
Sikap ini dilatarbelakangi oleh pemikiran :
1. Kegagalan sebagai akhir segalanya.
2. Kegagalan sebagai Takdir
3. Kegagalan adalah kenhancuran dalam hidup
Akibat dari sikap menolak kegagalan adalah :
a. Mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain.
b. Menyalahkan atau berontak kepada Tuhan.
c. Putus asa atau pasrah dan tidak mau berusha atau berjuang lagi.
E.Usaha mengatasi kegagalan
1.Memepergunakan kemampuan dengan tepat.
2.Mau bekerja keras.
3.Penuh ketekunan dan kedisiplinan.
4.Penuh kepercayaan diri.
5.Tidak mengeluh dan pantang menyerah.
F. Ajaran Agama-agama yang berkaitan dengan kegagalan
A. Agama Hindu
1.Menghayati
hukum
karma itu
sangat
bermanfaat
bagi
kehidupan
sehari-hari, karena hal
itu
merupakan
penuntun
untuk
menghadapi
gejolak
hidup.
Manfaatnya adalah
kesabaran,
ketenangan
dan
ketabahan.
2.Dengan
menghayati
hukum
karma seseorang
memiliki
keyakinan
yang kuat bahwa ada saat tertentu
akan
dapat
hidup
lebih
baik
dan
bahagia.
3.Orang
yang menguasai dan menghayati hukum
karma, mampu menguasai dirinya. Jika mengalami kegagalan, kekecewaan, dan saat yang
kritis tidak akan menyalahkan
orang lain.
Dia sadar dan tahu bahwa semua yang diterima itu adalah semata-mata akibat perbuatannya.
Dia sadar dan tahu bahwa semua yang diterima itu adalah semata-mata akibat perbuatannya.
B. Agama Budha
1.Kesungguhan adalah salah satu sarana untuk mencapai sukses.
2.Sikap acuh tak acuh adalah jalan kematian.
3.Jika seseorang yang memiliki kesungguhan membangkitkan dirinya, asalkan
ia tidak pelupa, jika bertindak dengan penuh pertimbangan, jika mengendalikan
dirinya dan hidupnya menurut hukum kemuliannya akan bertambah.
ia tidak pelupa, jika bertindak dengan penuh pertimbangan, jika mengendalikan
dirinya dan hidupnya menurut hukum kemuliannya akan bertambah.
C. Agama Islam
1.Kegagalan bukan akhir segalanya
2.Dengan terus berusaha lagi, suksespun dapat tercapai. Ajaran Islam mengajarkan
tentang berpikir positif atau Qona’ah, yang berarti rela menerima apa adanya dan
menjauhkan diri dari sikap tidak puas yang berlebihan.
Hal itu tidak berarti bahwa kita pasrah begitu saja atau hidup bermalas malasan tetapi sebaliknya kita dituntut untuk berusaha sekuat tenaga.
3.Ketabahan adalah kunci keberhasilan.
Manusia dituntut untuk berusaha dengan segala kemampuannya, dan rela menerima
apa adanya serta menjauhkan diri dari sifat malas dan untuk meningkatkan
kehidupannnya. Setelah berusaha itu kita pasrahkan kepada Allah sebab yang
menentukan hanyalah Dia.
D. Agama Katolik
1.Dalam iman kegagalan yang sementara mengecewakan itu dipergunakan Allah
untuk
mengajarkan
manusia
untuk
lebih
tekun.
2.Masih ada harapan yang lebih besar ditengah banyak kegagalan ( Mrk 4: 3-9 ).
3.Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk tumbuh, berkembang, dan
berhasil dengan baik ( Mrk 4: 4; 5; 7; dan 8 ).
E. Agama Kristen
1. Kegagalan terjadi karena kurangnya pertimbangan
2.Kegagalan hendaknya membuat manusia makan matang dalam menyusun rancangan
(Amsal 15: 22 ).
3.Umat beriman hendaknya senantiasa
menyerahkan diri kepada Tuhan dan merancang
hidup sesuai
rancangan Allah ( Amsal 16: 3; Yeremia 29:11-14 ).
F. Agama Khonghucu
1.Kegagalan justru sering membawa hikmah, oleh karena itu jangan berputus asa mengalami kegagalan.
2.Untuk mencapai sukses orang harus dapat melakukan yang lebih dari apa yang dilakukan orang lain.
3.Bila orang ingin menjadi besar hendaknya berusaha / bekerja keras, berani menderita lebih dulu, dan mengalami kegagalan.
0 Komentar