Rangkuman PAK "Pacaran Sebagai Persiapan Berkeluarga"

 A. Arti pacaran
   
1. Hubungan atau relasi antara pria dan
       wanita yang mengarah pada pergaulan yang istimewa atau lebih khusus.

   2. Poses pergaulan yang mulai mengarah pada seseorang secara lebih dekat atau intim guna saling mengenal satu sama lain

B.   Tujuan Pacaran

1.  Untuk saling mengenal satu sama lain menyangkut seluruh kepribadian dan latar belakang masing-masing.

2.  Untuk saling belajar,watak dan pribadi masing-masing sehingga menemukan keserasian menuju hidup perkawinan.

3.  Untuk mempersiapkan diri  menuju hidup perkawinan yang membahagiakan.

C.  Kriteria Pacaran yang sehat
      Dalam konteks berpacaran ada  istilah pacaran yang
       sehat, yang bisa dilihat dari tiga kriteria, antara lain;
  1.  Sehat secara fisik artinya dalam berpacaran tidak mengakibatkan timbulnya penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak dinginkan, terjadi kekerasan fisik.
 
 2.  Sehat secara psikologis artinya dalam berpacaran tidak merasa dipaksa, dirugikan, dilecehkan dan dapat menjadi diri sendiri.

  3. Sehat secara sosial artinya tidak melakukan perilku-perilaku yang menyimpang dari norma agama dan sosial ( masyarakat ).

      Pacaran yang sehat  menuntut perlakuan yang hormat dan suci terhadap pacar maksudnya pacar tidak diperlakukan sebagai alat atau partner melampiaskan naf 
     
     Sedangkan pacaran yang tidak sehat adalah pacaran yang hanya berorientasi pada kemesraan atau nafsu, sehingga merugikan kedua belah pihak.

D. Hal hal yang harus dihindari dalam pacaran




E.  AJARAN AGAMA-AGAMA DAN KEPERCAYAAN TENTANG PACARAN YANG BENAR
     Semua agama mengajarkan bahwa dalam hidup berkeluarga perlu di persiapkan.
     Dalam masa pacaran setiap partner harus saling menghormatikemurnian,kesucian,  karena kemurnian dan kesucian dikehendaki Allah.

a.  Agama Islam

 1. Cara mencegah dan menghindari
     penyalahgunaan seksual menurut Islam
     Menjauhi pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan ( Al Bukhari )

 2. Jika sudah mempunyai kemampuan baik fisik maupun mental sebaiknya melangsungkan pernikahan ( HR Mutafag’alaih )

b.  Agama Kristen

1.   Berpacaran adalah suatu proses dimana seorang laki-laki atau perempuan menjajaki kemungkinan adanya kesepadanan di antara mereka berdua yang dapat dilanjutkan dalam perkawinan.

2.    Seseorang yang berpacaran tentu masih mempunyai kebebasan untuk berganti pacar apabila dalam berpacaran terjadi ketidak cocokan di antara mereka.

3.    Masa berpacaran adalah  kesempatan untuk mencari pasangan yang paling tepat dan terbaik

4.     Pacaran menjadi kesempatan untuk mengenal apa dan siapa pacar sebenarnya.

5.     Keterbukaan menjadi kunci mencari keserasian.

c.  Agama Hindu
1.    Dalam agama hindu pacaran tidak disebut secara eksplisit.
       Berpacaran yang sehat berarti juga menguasai nafsu. Penguasaan nafsu  terutama nafsu bihari.                 

2.    Bila orang tidak dapat menguasai nafsu akan mudah berbuat onar, dan menyebabkan jatuh hina serta menderita

•3.    Dalam berpacaran hendaknya mengindari tempat-tempat yang sepi atau yang gelap karena pikiran akan trpengaruh dan berubah.

d. Agama Katolik
1. . Gereja katolik mengajarkan bahwa dasar perkawinan adalah cinta.

2. Untuk mencintai perlu saling mengenal lebih dulu melaui pacaran  dan  pertunangan. Mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing.

3. Dalam berpacaran tidak layak dan tidak boleh melakukan persetubuhan sebab melanggar  hukum Tuhan dan menimbulkan dampak buruk dan banyak masalah.

4.Kitab suci tidak menentukan suatu bentuk proses pranikah yang baku, yang   penting proses pranikah  itu dihayati dengan semangat iman. Seperti yang dicontohkan Ribka dan Ishak ( Kejadian 24:1-86 ) .

e. Agama Buddha
     
    Dalam pandangan umat Budha ada panca sila yang
seyogyanya dengan baik oleh umat Budda yang
melaksankan hidup rumah tangga. Salah satu sila itu
adalah bertekat  akan melatih diri menghindari perbuatan asusila.

Hal-hal yang perlu dihindari dalam melaksanakan sila ini :
1.Berzina
2.Berciuman dengan orang berlainan jenis disertai dengan hawa nafsu birahi.
3.Menyenggol, mencolek, dan sejenisnya yang disertai hawa nafsu birahi.
4.Perbuatan lain yang dapat memberikan peluang terjadinya

f.  Agama Khonghucu

1.  Upacara pernikahan diawali dengan acara pertunangan, dengan memberi tanda lamaran, menanyakan nama gadis, dikaji nahasnya, pertukaran mahar ( Mas kawin) dan penetapan waktu.

2.  Yang pokok dalam pacaran tetap wajib dalam Li dan tidak boleh meninggalkan lima kebajikan yang lestari yaitu: Cinta kasih, kebenaran, susila, arief bikjaksana, dan dapat dipercaya.


Previous
Next Post »
0 Komentar